Websweetstudio.com – Bagi kamu yang baru nyebur ke dunia perkodingan, wajib banget membaca artikel ini. Mengapa? Karena kita akan memberikan cara membuat sistem informasi berbasis web. Terdengar susah, mungkin! Tapi, hal itu tidak lagi jika kamu tahu cara tepatnya.
Apalagi kamu yang baru masuk jurusan teknologi, mengatahui cara membuat sistem informasi berbasis web adalah suatu hal yang wajib, dan tidak bisa dipungkiri. Jadi, kita sarankan agar kamu tidak meninggalkan artikel ini sebelum selesai, agar mendapat tambahan informasi.
6 Cara Membuat Sistem Informasi Berbasis Web
Sistem informasi berbasis web adalah sistem informasi yang dapat diakses melalui peramban web seperti Chrome, Firefox, Edge, dan lain-lain. Sistem informasi berbasis web memanfaatkan teknologi web seperti HTML, CSS, JavaScript, PHP, dan lain-lain untuk menyajikan informasi dan layanan kepada pengguna. Sistem informasi berbasis web memiliki beberapa keuntungan, seperti:
- Dapat diakses dari mana saja dan kapan saja selama ada koneksi internet.
- Bisa menjangkau pengguna yang lebih luas dan beragam.
- Dapat menghemat biaya pengembangan dan pemeliharaan karena tidak perlu menginstal software khusus di setiap perangkat pengguna.
Untuk membuat sistem informasi berbasis web, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan, yaitu:
1. Analisis Kebutuhan
Langkah ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang ingin diselesaikan oleh sistem informasi, menentukan tujuan dan fungsi sistem informasi, serta mengumpulkan data dan informasi yang relevan untuk pengembangan sistem informasi.
2. Perancangan System
Kemudian, langkah ini bertujuan untuk merancang tampilan antarmuka, struktur data, alur proses, dan arsitektur sistem informasi berbasis web. Dalam langkah ini, dapat digunakan beberapa tools seperti diagram alir, diagram ERD, diagram UML, wireframe, mockup, dan lain-lain.
3. Pemrograman System
Lalu, langkah ini bertujuan untuk mengimplementasikan rancangan sistem informasi berbasis web menjadi kode program yang dapat dijalankan oleh peramban web. Dalam langkah ini, dapat digunakan beberapa bahasa pemrograman web seperti HTML, CSS, JavaScript, PHP, Python, Ruby, dan lain-lain.
Selain itu, dapat juga digunakan beberapa framework atau library yang membantu proses pemrograman, seperti Bootstrap, jQuery, Laravel, Django, Rails, dan lain-lain.
4. Pengujian System
Langkah ini bertujuan untuk memeriksa kualitas dan kinerja sistem informasi berbasis web sebelum diluncurkan ke publik. Dalam langkah ini, dapat dilakukan beberapa jenis pengujian, seperti pengujian fungsionalitas, pengujian keamanan, pengujian performa, pengujian kompatibilitas, dan lain-lain.
5. Penerapan system
Selanjutnya, langkah ini bertujuan untuk meluncurkan sistem informasi berbasis web ke server atau hosting yang dapat diakses oleh pengguna melalui internet. Dalam langkah ini, perlu dipilih server atau hosting yang sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi sistem informasi berbasis web.
Selain itu, perlu juga dilakukan konfigurasi domain name system (DNS) agar alamat URL sistem informasi berbasis web dapat dikenali oleh peramban web.
6. Pelatihan Pengguna
Langkah ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada pengguna tentang cara menggunakan sistem informasi berbasis web dengan baik dan benar. Dalam langkah ini, dapat dibuat beberapa materi pelatihan seperti buku panduan (manual), video tutorial, webinar, workshop, dan lain-lain.
7. Pemeliharaan system
Terakhir, tangkah ini bertujuan untuk menjaga ketersediaan dan keandalan sistem informasi berbasis web dalam jangka panjang. Dalam langkah ini, perlu dilakukan beberapa aktivitas seperti backup data, update software, monitoring performa, troubleshooting masalah, evaluasi feedback pengguna, dan lain-lain.
Tahapan Membuat Aplikasi Berbasis Web
Seperti yang kita tahu, aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dapat diakses melalui browser internet. Aplikasi ini memiliki banyak manfaat, seperti kemudahan dalam penggunaan, pembaruan, dan distribusi. Namun, untuk membuat aplikasi berbasis web yang berkualitas, ada beberapa tahapan yang harus dilalui. Berikut adalah tahapan-tahapan tersebut:
1. Perencanaan
Tahap ini adalah tahap awal dalam pembuatan aplikasi berbasis web. Tahap ini meliputi penentuan tujuan, fitur, dan kebutuhan aplikasi. Tujuan aplikasi adalah apa yang ingin dicapai oleh aplikasi tersebut, seperti menyediakan informasi, hiburan, atau layanan. F
itur aplikasi adalah apa saja yang dapat dilakukan oleh aplikasi tersebut, seperti menampilkan data, mengirim pesan, atau melakukan transaksi. Kebutuhan aplikasi adalah apa saja yang dibutuhkan oleh pengguna aplikasi, seperti kecepatan, keamanan, atau kemudahan.
Tahap perencanaan ini sangat penting untuk dilakukan dengan matang, karena akan mempengaruhi tahapan selanjutnya. Tahap ini juga akan membantu dalam menentukan anggaran, jadwal, dan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengembangkan aplikasi.
2. Desain Tampilan
Tahap ini adalah tahap dimana Kamu membuat rancangan tampilan aplikasi berbasis web Kamu. Tahap ini melibatkan penggunaan perangkat lunak desain grafis atau framework UI. Perangkat lunak desain grafis adalah perangkat lunak yang digunakan untuk membuat gambar, logo, ikon, atau elemen visual lainnya.
Framework UI adalah kumpulan kode yang sudah siap pakai untuk membuat antarmuka pengguna yang menarik dan responsif. Tahap desain tampilan ini bertujuan untuk membuat aplikasi berbasis web Kamu memiliki tampilan yang sesuai dengan tujuan, fitur, dan kebutuhan aplikasi. Tahap ini juga bertujuan untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan kesesuaian dengan berbagai perangkat dan browser.
3. Pembuatan Struktur Data
Tahap ini adalah tahap dimana Kamu membuat struktur data yang akan digunakan oleh aplikasi berbasis web Kamu. Tahap ini melibatkan pembuatan basis data dan pemodelan objek. Basis data adalah tempat penyimpanan data yang dapat diakses oleh aplikasi.
Pemodelan objek adalah proses mendefinisikan struktur dan hubungan antara data yang digunakan oleh aplikasi. Tahap pembuatan struktur data ini bertujuan untuk membuat aplikasi berbasis web Kamu dapat menyimpan, mengolah, dan menampilkan data dengan efektif dan efisien. Tahap ini juga bertujuan untuk memastikan konsistensi, keakuratan, dan keamanan data.
4. Pengembangan Fungsi-Fungsi
Tahap ini adalah tahap dimana Kamu mulai menulis kode untuk mengembangkan fungsi-fungsi yang ada di dalam aplikasi berbasis web Kamu. Tahap ini melibatkan penggunaan bahasa pemrograman, seperti JavaScript, dan API, jika diperlukan. API adalah antarmuka yang memungkinkan komunikasi antara aplikasi dengan sumber data atau layanan lainnya.
Perlu kamu tahu juga, tahap pengembangan fungsi-fungsi ini bertujuan untuk membuat aplikasi berbasis web Kamu dapat melakukan hal-hal yang diinginkan oleh pengguna, sesuai dengan fitur-fitur yang telah ditentukan. Dan tahap ini juga bertujuan untuk mengatur logika bisnis aplikasi, yaitu aturan-aturan yang mengatur bagaimana aplikasi bekerja.
5. Pengujian dan Debugging
Tahap pengujian dan debugging bertujuan untuk memastikan bahwa aplikasi berbasis web Kamu bebas dari masalah dan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Tahap ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan keandalan aplikasi.
6. Optimalisasi
Tahap ini adalah tahap terakhir dalam pembuatan aplikasi berbasis web, yang melibatkan untuk melakukan penyempurnaan terhadap aplikasi berbasis web Kamu. Selain itu, tahap ini meliputi perbaikan masalah yang ditemukan selama pengujian, peningkatan performa aplikasi, dan penyesuaian dengan standar web.
Dan selesai sudah penjelasan kita tentang tata cara membuat sistem informasi berbasis web. Semoga bermanfaat!