Websweetstudio.com – Apakah Kamu ingin pindah hosting karena alasan tertentu, seperti biaya, performa, atau fitur? Jika ya, maka Kamu perlu mengetahui cara pindahan hosting yang benar agar tidak mengalami masalah atau kehilangan data.
Pindaha hosting adalah proses memindahkan seluruh file, database, email, dan domain dari server hosting lama ke server hosting baru. Proses ini membutuhkan beberapa langkah yang harus dilakukan dengan hati-hati dan teliti. Berikut adalah cara pindahan hosting yang bisa Kamu ikuti:
Cara Pindahan Hosting dengan Benar!
Langkah 1: Backup Data dari Hosting Lama
Langkah pertama cara pindahan hosting yang harus Kamu lakukan adalah backup data dari hosting lama. Data yang perlu Kamu backup meliputi file, database, email, dan konfigurasi DNS. Kamu bisa melakukan backup data secara manual atau menggunakan fitur backup yang disediakan oleh penyedia hosting lama Kamu.
Backup data secara manual berarti Kamu harus mengunduh seluruh file dan database dari hosting lama ke komputer Kamu menggunakan FTP atau cPanel. Backup data menggunakan fitur backup berarti Kamu hanya perlu mengunduh file backup yang sudah dibuat oleh penyedia hosting lama Kamu.
Backup data sangat penting untuk menghindari kehilangan data jika terjadi kesalahan saat pindah hosting. Selain itu, backup data juga berguna sebagai cadangan jika hosting baru tidak sesuai dengan harapan Kamu. Oleh karena itu, pastikan Kamu menyimpan file backup di tempat yang aman dan mudah diakses.
Langkah 2: Pilih Hosting Baru yang Sesuai
Langkah kedua cara pindahan hosting yang harus Kamu lakukan adalah memilih hosting baru yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Kamu. Ada banyak penyedia hosting yang menawarkan berbagai macam paket dan fitur hosting.
Kamu harus membandingkan beberapa penyedia hosting sebelum memutuskan mana yang terbaik untuk Kamu. Beberapa hal yang perlu Kamu perhatikan saat memilih hosting baru adalah:
1. Harga
Pilih hosting baru yang sesuai dengan anggaran Kamu. Perhatikan juga biaya tambahan seperti biaya setup, biaya perpanjangan, biaya domain, dll.
2. Performa
Pilih hosting baru yang memiliki performa yang baik dan stabil. Perhatikan juga faktor-faktor seperti uptime, kecepatan, kapasitas, dll.
3. Fitur
Pilih hosting baru yang memiliki fitur-fitur yang dibutuhkan oleh website Kamu. Perhatikan juga fitur-fitur tambahan seperti SSL, backup, firewall, dll.
4. Dukungan
Pilih hosting baru yang memiliki dukungan teknis yang responsif dan profesional. Perhatikan juga cara-cara untuk menghubungi dukungan teknis seperti telepon, email, chat, dll.
Setelah memilih hosting baru, Kamu harus mendaftar dan membayar paket hosting yang Kamu inginkan. Selanjutnya, Kamu akan mendapatkan informasi akun hosting baru seperti username, password, alamat IP, dll.
Langkah 3: Upload Data ke Hosting Baru
Langkah ketiga yang harus Kamu lakukan adalah upload data ke hosting baru. Data yang perlu Kamu upload meliputi file, database, email, dan konfigurasi DNS.
Kamu bisa melakukan upload data secara manual atau menggunakan fitur restore yang disediakan oleh penyedia hosting baru Kamu. Upload data secara manual berarti Kamu harus mengunggah seluruh file dan database dari komputer Kamu ke hosting baru menggunakan FTP atau cPanel.
Upload data menggunakan fitur restore berarti Kamu hanya perlu mengunggah file backup yang sudah dibuat oleh penyedia hosting lama Kamu. Untuk upload data harus dilakukan dengan hati-hati dan teliti agar tidak ada data yang tertinggal atau rusak saat pindah hosting.
Selain itu, upload data juga harus disesuaikan dengan konfigurasi server hosting baru agar website Kamu bisa berjalan dengan baik.
Langkah 4: Ubah DNS Domain ke Hosting Baru
Langkah keempat dan terakhir yang harus Kamu lakukan adalah mengubah DNS domain ke hosting baru. DNS domain adalah sistem yang menghubungkan nama domain dengan alamat IP server hosting. Dengan mengubah DNS domain ke hosting baru, maka website Kamu akan diarahkan ke server hosting baru.
Untuk mengubah DNS domain ke hosting baru, Kamu harus login ke akun domain registrar tempat Kamu mendaftarkan nama domain Kamu. Selanjutnya, Kamu harus mencari menu untuk mengubah DNS domain dan mengganti DNS domain lama dengan DNS domain baru.
DNS domain baru biasanya berupa dua buah alamat yang disebut nameserver. Kamu bisa mendapatkan nameserver hosting baru dari informasi akun hosting baru yang Kamu dapatkan sebelumnya.
Mengubah DNS domain membutuhkan waktu untuk berlaku secara global. Waktu yang dibutuhkan bisa bervariasi dari beberapa jam hingga beberapa hari.
Oleh karena itu, Kamu harus bersabar dan menunggu sampai DNS domain benar-benar berubah ke hosting baru. Kamu bisa memeriksa status DNS domain dengan menggunakan alat seperti [DNS Checker] atau [Whatsmydns].
Dampak Pindahan Honting Terhadap Website
1. Pengaruh Pada Ranking Situs
Pindah hosting bisa mempengaruhi ranking situs Kamu di mesin pencari seperti Google. Hal ini tergantung pada IP address server hosting baru Kamu. Jika IP address server hosting baru Kamu berasal dari negara yang sama dengan hosting lama Kamu, maka dampaknya tidak terlalu besar.
Namun, jika IP address server hosting baru Kamu berasal dari negara yang berbeda dengan hosting lama Kamu, maka dampaknya bisa cukup signifikan. Hal ini karena Google akan memeriksa kembali IP address Kamu dan menganggap situs Kamu sebagai situs baru.
2. Pengaruh Pada Kecepatan Situs
Pindah hosting juga bisa mempengaruhi kecepatan situs Kamu. Kecepatan situs Kamu dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti spesifikasi server, lokasi server, jumlah traffic, dll.
Jika hosting baru Kamu memiliki spesifikasi dan lokasi server yang lebih baik dari hosting lama Kamu, maka kecepatan situs Kamu bisa meningkat. Namun, jika sebaliknya, maka kecepatan situs Kamu bisa menurun.
3. Pengaruh Pada Uptime Situs
Pindah hosting juga bisa mempengaruhi uptime situs Kamu. Uptime situs adalah persentase waktu yang situs Kamu dapat diakses oleh pengunjung. Jika hosting baru Kamu memiliki uptime yang lebih tinggi dari hosting lama Kamu, maka situs Kamu akan lebih jarang mengalami downtime atau gangguan.
Namun, jika sebaliknya, maka situs Kamu akan lebih sering mengalami downtime atau gangguan.
Baca Juga: Revitalisasi Website Anda: Meningkatkan Traffic dengan Pemanfaatan Chat GPT
4. Pengaruh Pada Kualitas Situs
Pindah hosting juga bisa mempengaruhi kualitas situs Kamu. Kualitas situs Kamu dipengaruhi oleh banyak hal, seperti konten, desain, navigasi, dll.
Jika hosting baru Kamu memiliki fitur-fitur yang mendukung kualitas situs Kamu, seperti SSL, backup, firewall, dll, maka situs Kamu akan lebih aman dan profesional. Namun, jika sebaliknya, maka situs Kamu akan lebih rentan dan kurang profesional.
Itulah beberapa dampak melakukan cara pindahan hosting yang mungkin terjadi. Saya harap informasi ini bermanfaat untuk Kamu. Jika Kamu ingin mengetahui lebih lanjut tentang cara ini dengan mudah dan cepat, silakan baca artikel yang saya buat sebelumnya. Terima kasih!